Minggu, 04 Mei 2008

Ujian Nasional Lagi ? Bocor Deh...!!

Bicara soal pendidikan anak negeri, selalu menarik perhatian bahkan penuh dengan rancak permasalahan yang mengiringinya.

Setelah pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk jenjang pendidikan SMU/SMK usai, bersambung dengan masalah baru bahwa UN tersebut diduga terjadi kebocoran. Bahkan di beberapa daerah, guru pengajar dijadikan tersangka yang membocorkan soal tersebut kepada siswanya.

Meski Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) bersikukuh bahwa sirkulasi soal UN berjalan dalam pengawasan ketat, fakta di lapangan "bobolnya" soal UN memang begitulah adanya.

Ada yang menilai kadar kebocoran soal dan jawaban yang disebarkan melalui perangkat telepon seluler tidak lebih dari 10% dari total soal yang diujikan. Tetapi, ada pula yang mengatakan jawaban yang dibagikan sama persis dengan yang diujikan.

Mana yang benar, datar sajalah jawabnya...Biarlah Tuhan yang tau...!!!

Usai hiruk pikuk problematika di tingkat SMU/SMK, minggu ini dipastikan akan muncul riuh rendah permasalahan serupa untuk jenjang peserta didik setingkat dibawahnya.

Mulai Senin (05/05/2008) pelajar SMP se-Indonesia "mempertaruhkan" nasibnya dalam arena UN.

Apakah berita carut marut terjadinya kebocoran akan kembali menyeruak ? Nggak rame rasanya kalau tidak bocor.

Mendukung atau tidak adanya UN untuk menentukan kelulusan seorang siswa, saya tidak mau duduk sebagai pesakitan yang ikut berdebat kusir didalamnya.

Zona kualitas pendidikan negeri ini memang masih dikelola apa adanya. daerah perkotaan yang mudah dengan akses informasi, selalu terdepan dalam hal kualitas pendidikannya. Sementara di daerah, selalu dihadapkan pada keterbatasan akses tersebut.

Belum lagi soal gedung reyot, ambruk hingga kesulitan ekonomi lainnya. Cerita dari zaman gaban hingga era Naruto masih saja tak habis untuk mengupasnya.

Buat adik-adik SMP yang besok mengikuti UN, selamat belajar dan selamat menempuh ujian. Ingat, meski kalian tidak lulus bukan berarti kalian bodoh, tetapi memang sistem pendidikan kitalah yang menentukan ketidaklulusan kalian.

Meski tidak lulus, bukan berati langit tiba-tiba runtuh dan menjadi akhir dari semuanya. Masih ada waktu untuk menata itu semua.








1 komentar:

Heru Sri Kumoro mengatakan...

sesuk liputan UN maning lekkkkk