Sabtu, 30 Juli 2016

Restu Mega untuk Siapa?


Foto/KPU DKI

Saat berkunjung ke kantor saya, Harian Bisnis Indonesia, saya sempat bertanya kepada Sandiaga Salahuddin Uno. Kira-kira pertanyaannya begini, “Dari hitung-hitungan tim Anda, lebih menguntungkan mana jika Pak Ahok [Basuki Tjahaja Purnama] maju sebagai calon independen atau diusung parpol?”

Pertanyaan itu terlontar untuk mengukur peluang Sandiaga Uno bisa meraih kemenangan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 2017. Saat itu, status Pak Sandi masih sebagai bakal calon gubenur DKI Jakarta dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Saat datang ke kantor pun, Sandi tidak membawa embel-embel sebagai bakal cagub. Dia berstatus sebagai Ketua Perhimpunan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia.

Apa jawaban Sandiaga Uno atas pertanyaan di atas? “Kami tidak pernah memperhitungkan Pak Ahok maju sebagai calon independen. Kami yakin Pak Ahok maju diusung parpol,” jawabannya kira-kira begitu.

Kamis, 28 Juli 2016

Sri Mulyani & Tugas Menjaga Anggaran Negara



Foto/Setkab.go.id
Perombakan menteri Kabinet Kerja akhirnya kembali dilakukan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Rabu (27/7/2016). Ini merupakan perombakan kedua setelah yang pertama dilakukan pada 12 Agustus 2015.

Di bagian lain blog ini (Baca: Mengejar Tax Amnesty) saya sempat menduga Presiden Jokowi baru akan merombak kabinetnya paling cepat pada akhir September 2016 bertepatan dengan periode pertama program pengampunan pajak berakhir.

Bagaimana pun, saat program pengampunan pajak berjalan, aliran modal asing kian kencang membanjiri pasar, indeks harga saham gabungan menanjak tinggi, satu yang dibutuhkan adalah menjaga kepercayaan pelaku pasar ini.

Akan tetapi, seperti biasanya langkah-langkah Presiden Jokowi yang tak mudah diterka, melakukan perombakan kabinet di saat optimisme pasar meninggi. Menteri-menteri di bidang ekonomi dirombak. Rupanya, orang yang dipilih pun tetap mampu membawa sentimen positif bagi pasar. Perombakan yang membawa euforia baru di pasar modal.

Kamis, 21 Juli 2016

Melupakan Sejenak Reshuffle, Mengejar Tax Amnesty



Foto/Setkab.go.id

Isu perombakan (reshuffle) kabinet di pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla acapkali mewarnai pemberitaan di media nasional. Beberapa media bahkan pernah menulis besar-besar judul di halaman depannya yang menyebut reshuffle tinggal menghitung hari.

Namun, sudah berhari-hari bahkan hampir sebulan, perombakan kabinet itu tak kunjung tiba. Di sejumlah grup jejaring sosial, isu perombakan kabinet tak kalah dasyat.

Bahkan ada yang menyebut daftar nama menteri yang bakal masuk dan diganti serta tanggal pelaksanaan reshuffle. Satu di antaranya Presiden Jokowi bakal melantik pejabat baru di lingkungan Badan Intelijen Negara (BIN) bersamaan dengan pelantikan Kapolri Tito Karnavian pada 14 Juli 2016.

Sampai saat ini, selain Jenderal Tito belum ada menteri maupun pejabat setingkat menteri baru yang dilantik Jokowi.Kalaupun ada, Rabu (20/7/2016), Presiden melantik Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selanjutnya, muncul pertanyaan apakah reshuffle kabinet jadi dilakukan oleh Presiden Jokowi sejak koalisi pendukung pemerintahan bertambah dengan masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar?

Minggu, 17 Juli 2016

Bergairahkah Properti Saat Tax Amnesty?



foto/wirabisnis.com

Seorang kawan yang berkecimpung di bisnis properti bercerita bahwa penjualan tahun ini seret. Minat pemilik modal terhadap pembelian unit apartemen tak lagi sekuat tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, tak ada lagi cerita seorang pemodal membeli lebih dari 10 unit apartemen baru.

Kalau pun ada investor yang mencari untung dari bisnis properti, jumlah pembelian tak seperti sebelum-sebelumnya. Beli lima unit apartemen yang baru dirilis itu pun sudah cukup bagus.

Melambatnya penjualan properti terkonfirmasi dari survei harga properti primer yang dirilis Bank Indonesia. Sepanjang kuartal I/2016, penjualan properti tumbuh 1,51%. Meski tumbuh, angka itu di bawah periode yang sama 2015 yang tercatat sebesar 26,62%.

Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) oleh perbankan sepanjang kuartal I/2016 mencapai Rp342,16 triliun, tumbuh 7,66% dari periode yang sama 2015 yang nilainya mencapai Rp317,8 triliun.

Pertumbuhan itu lebih lambat dibandingkan kuartal I/2015 dibandingkan dengan kuartal I/2014 yang tumbuh hingga 12,55%.

Sabtu, 16 Juli 2016

Menyambut Berkah Tax Amnesty



yumtoyikes.com

Pengesahan Undang-undang Pengampunan Pajak yang diambil dalam agenda rapat paripurna DPR pada 28 Juni 2016, terlihat nyata memberi gairah baru. Respons yang paling terasa di awal dari penetapan UU Pengampunan Pajak muncul dari pasar modal.

Pasar modal menjadi satu dari beberapa indikator perekonomian yang dapat memberi gambaran mengenai laju dan keyakinan terhadap prospek ekonomi dalam negeri.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) sejak pengesahan UU Pengampunan Pajak hingga akhir perdagangan Jumat (15/7/2016) melaju hingga 4,67%. Indeks pada penutupan perdagangan Selasa (28/6/2016) saat UU Tax Amnesty disahkan berada di level 4.882,17. Pada penutupan perdagangan Jumat (15/7/2016), indeks bertengger di level 5.110,19. 

Nilai transaksi bersih oleh investor asing atau net buy sejak dua pekan sesi perdagangan mencapai Rp11,59 triliun. Kondisi itu memberi gambaran bahwa pemodal asing punya kepercayaan diri terhadap pasar modal dalam negeri.

Dari total aset saham di pasar modal yang mencapai Rp3.281,72 triliun hingga Juni 2016 berdasarkan data yang dicatat Kustodian Sentral Efek Indonesia. Dari nilai aset itu, 56,95% di antaranya dikuasai oleh pemodal asing.

Kamis, 28 April 2016

'Nubuat' dari Maybrat

Warga Distrik Ayamaru Barat Daya, tampak sibuk. Warga kaum laki-laki memasang tenda. Sebagian lagi menata kursi plastik. Kaum perempuan, ada yang menata konsumsi, menenteng pot tanaman untuk hiasan di sekitar tenda, dan sebagian di antaranya bersolek untuk siap menari.

PLTMH Wlimakh di Ayamaru Barat Daya menerangi empat desa
Persiapan dilakukan secara sederhana. Pagi itu, Kamis (21/4/2016), warga distrik itu siap mengelar hajatan kecil.  Distrik Ayamaru Barat Daya dipilih sebagai lokasi Pencanangan Program Indonesia Terang yang digelar oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Distrik Ayamaru Barat Daya merupakan bagian dari Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat. Untuk menjangkau Maybrat, butuh waktu sekitar 4 jam—5 jam melalui perjalanan darat dari Sorong melalui ruas jalan utama Trans-Papua Barat yang hampir seluruhnya sudah beraspal mulus.

Waktu tempuh menuju Maybrat bisa dipangkas melalui jalur udara dengan menggunakan pesawat perintis dari Sorong menuju Bandara Kambuaya. Lalu, perjalanan dilanjutkan melalui darat dengan waktu tempuh sekitar 1 jam —1,5 jam menuju Distrik Ayamaru Barat Daya.

Kabupaten Maybrat yang memiliki luas 5.668 kilometer persegi terdiri 41 distrik atau setingkat kecamatan dan 259 kampung. Jumlah penduduknya kurang lebih 45.000 jiwa.

“Sejarah mencatat, salah satu menteri menerobos kampung kecil,” ujar Bupati Maybrat Karel Murafer saat menyambut Menteri ESDM Sudirman Said.

Lantas, Karel bercerita mengenai persoalan mendasar di Maybrat. Sejak kabupaten itu berdiri tujuh tahun silam, akses listrik menjadi satu tantangan utama. Sama halnya dengan daerah-daerah lain di pedalaman Papua.