Rabu, 01 September 2010

Penjualan ban Gajah Tunggal bisa tembus Rp9,92 triliun

Produsen ban merek GT Radial, PT Gajah Tunggal Tbk mematok target penjualan bersih (net sales) tahun ini mencapai Rp9,92 triliun, naik sekitar 20%-25% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu sebesar Rp7,94 triliun.

Direktur dan Sekertaris Perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk Catharina Widjaja mengatakan proyeksi kenaikan penjualan tersebut ditopang dengan target penjualan ban tahun ini yang diperkirakan mencapai lebih dari 30 juta ban.

“Penjualan ban kira-kira naik 20%, jadi tahun ini jumlah penjualan ban mencapai 30 juta. Sementara net sales tumbuh 20%-25% hingga akhir tahun ini,” ujarnya.

Dia menjelaskan pertumbuhan pasar otomotif dalam negeri serta membaiknya iklim perekonomian global berpengaruh pada pencapaian kinerja perusahaan, jika dibandingkan dengan kinerja perseroan beberapa tahun terakhir.

Resesi ekonomi pertengahan 2008 hingga penghujung 2009 cukup berdampak pada penjualan ban perseroan, terutama produk ban yang berorientasi ekspor.

Sampai dengan saat ini, perseroan mengandalkan 60% penjualan ban di pasar domestik dan 40% untuk pasar ekspor.

“Keyakinan kami ekspor tahun ini akan lebih baik dibandingkan dengan 2009, karena adanya peningkatan volume permintaan dari Amerika dan Timur Tengah,” imbuhnya.

Terjaganya perekonomiuan dalam negeri sepanjang tahun ini, menyebabkan perusahaan dengan kode emiten GJTL ini meraup laba bersih senilai Rp415 miliar di semester I/2010. Jumlah tersebut lebih tinggi 186,74% dibandingkan dengan laba bersih semester I/2009 sebesar Rp144,73 miliar.

Faktor yang mendorong kenaikan laba bersih ini, diantaranya kenaikan laba usaha semester pertama tahun ini hingga Rp668,14 miliar, dibandingkan dengan periode serupa 2009 sebesar Rp242,97 miliar.

Penjualan perseroan semester I/2010 tercatat naik 27,25%, senilai Rp4,81 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,78 triliun.

Tahun lalu, perseroan ini membukukan laba bersih sebesar Rp905,33 miliar, setelah setahun sebelumnya mencetak kerugian hingga Rp624,79 miliar.

Tidak ada komentar: