Minggu, 22 Agustus 2010

Bisnis Beras Genapkan Misi Tiga Pilar

PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk melebarkan sayap bisnis ke bidang komoditi beras, setelah berhasil menancapkan kekuatan industrinya sebagai salah satu perseroan yang matang di bidang makanan dan perkebunan.

Meski lini industri komoditi beras termasuk hal baru, perusahaan yang dipimpin Joko Mogoginto ini mematok bisnis ini akan mampu mendongkrak penjualan perseroan hingga 38% dari nilai penjualan total yang dipatok mencapai Rp986,13 miliar akhir tahun ini.

Direktur Keuangan PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk Sjambiri Lioe mengatakan pada tahun pertama memulai bisnis ini, pihaknya menargetkan mampu menjual antara 70.000-75.000 ton beras.
Sebagai tahap awal menjalankan diversifikasi lini bisnis barunya tahun ini, perseroan menyiapkan dana sedikitnya Rp100 miliar yang sebagian besar dipakai untuk sewa gudang tempat penyimpanan beras.

“Ini tidak termasuk belanja modal kita tahun ini. Karena bisnis baru kita ini termasuk bisnis barang komoditi,perbankan cukup mudah memberi pinjaman. Kira-kira Rp100 miliar yang kita keluarkan untuk modal kerja, sewa gudang penyimpanan dan lainnya,”

Di bisnis komoditi beras ini, perseroan menggandeng Induk Koperasi Usaha (Inkud) di 27 lokasi yang tersebar di sembilan provinsi. Adapun tahun ini, perseroan baru mengambil beras di tujuh lokasi pada dua provinsi.

Sjambiri menegaskan pihaknya tidak ingin terjebak pada besaran target yang dipatok perseroan dalam mengembangkan sayap bisnis barunya ini.

“Dengan jumlah target 70.000-75.000 ton itu sepertinya jumlah besar, tapi kita harus lihat juga produksi beras nasional. Produksi padi kita tahun ini mencapai 64 juta ton, taruhlah yang dikonversi ke beras itu 0,65-0,67, jumlah ini masih relatif kecil,” tuturnya.

Presiden Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Joko Mogoginto menambahkan sayap usaha ini semakin memantapkan pilar usaha perseraon ini yang sebelumnya fokus di bidang makanan, seperti pembuatan mie kering dan permen serta satu bidang usaha perkebunan.

“Dengan demikian pilar kita saat ini makanan, perkebunan dan beras. Sementara kita punya bisnis power plant dan kita jual, kami tidak masukkan sebagai salah satu pilar kita saat ini. Tetap kita masukkan tetapi bukan utama, kontribusinya masih kecil,” jelasnya.

Sepanjang semester I/2010, perusahaan yang pabrik produksinya berada di Masaran Sragen Jawa Tengah ini membukukan nilai penjualan hingga Rp302,74 miliar atau naik 5,84% dibandingkan dengan semester I/2009 sebesar Rp286,04 miliar.

Peningaktan penjualan ini berkontribusi pada naiknya pendapatan bersih perseroan hingga 25,25% menjadi Rp24,75 miliar di semester pertama tahun ini, setelah periode sama sebelumnya mencetak pendapatan bersih Rp19,76 miliar.

Tidak ada komentar: