Warga Distrik Ayamaru Barat Daya, tampak
sibuk. Warga kaum laki-laki memasang tenda. Sebagian lagi menata kursi plastik.
Kaum perempuan, ada yang menata konsumsi, menenteng pot tanaman untuk hiasan di
sekitar tenda, dan sebagian di antaranya bersolek untuk siap menari.
![]() |
PLTMH Wlimakh di Ayamaru Barat Daya menerangi empat desa |
Persiapan dilakukan secara sederhana. Pagi
itu, Kamis (21/4/2016), warga distrik itu siap mengelar hajatan kecil. Distrik Ayamaru Barat Daya dipilih sebagai
lokasi Pencanangan Program Indonesia Terang yang digelar oleh Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Distrik Ayamaru Barat Daya merupakan bagian
dari Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat. Untuk menjangkau Maybrat, butuh
waktu sekitar 4 jam—5 jam melalui perjalanan darat dari Sorong melalui ruas jalan
utama Trans-Papua Barat yang hampir seluruhnya sudah beraspal mulus.
Waktu tempuh menuju Maybrat bisa dipangkas
melalui jalur udara dengan menggunakan pesawat perintis dari Sorong menuju
Bandara Kambuaya. Lalu, perjalanan dilanjutkan melalui darat dengan waktu
tempuh sekitar 1 jam —1,5 jam menuju Distrik Ayamaru Barat Daya.
Kabupaten Maybrat yang memiliki luas 5.668
kilometer persegi terdiri 41 distrik atau setingkat kecamatan dan 259 kampung.
Jumlah penduduknya kurang lebih 45.000 jiwa.
“Sejarah mencatat, salah satu menteri
menerobos kampung kecil,” ujar Bupati Maybrat Karel Murafer saat menyambut
Menteri ESDM Sudirman Said.
Lantas, Karel bercerita mengenai persoalan
mendasar di Maybrat. Sejak kabupaten itu berdiri tujuh tahun silam, akses
listrik menjadi satu tantangan utama. Sama halnya dengan daerah-daerah lain di
pedalaman Papua.